Oleh : Muhammad Taufik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu perencanaan wilayah dan kota merupakan modal dasar bagi pembangunan sebuah kota dan wilayah, dan penting dalam pembangunan suatu negara. Dalam perencanaan wilayah dan kota diperlukan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu untuk diaplikasikan dalam tata ruang wilayah dan kota. Misalnya ilmu sosial, ekonomi, kependudukan dan yang tidak kalah penting ilmu geologi lingkungan. Ilmu geologi lingkungan merupakan bagian aspek fisik dalam disiplin ilmu perencanaan wilayah dan kota. Aspek yang terkait dalam geologi lingkungan merupakan subtansi dasar dalam perencanaan.
Geologi lingkungan adalah disiplin ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan proses-proses yang terjadi didalam maupun pada permukaan bumi. Geologi lingkungan merupakan ilmu terapan yang ditujukan sebagai upaya memanfaatkan sumber daya dan energi secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan manusia pada masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Geologi lingkungan memiliki peranan dalam proses perencanaan wilayah dan kota yaitu: memeberikan informasi geologi lingkungan untuk menyelesaikan konflik, memperkecil kemungkinan degradasi lingkungan, dan memaksimalkan kemungkinan kondisi yang menguntungkan sebagai akibat dari penggunaan alam dan perubahan lingkungan.
Pada dasarnya terdapat 7 konsep yang menjadi dasar dari geologi lingkungan, yaitu :
1. Pada dasarnya bumi adalah sistem yang tertutup (The earth is essentially a closed system)
2. Bumi adalah tempat tinggal yang cocok bagi manusia, tetapi sumber daya alamnya terbatas (The earth is the only suitable habitat we have and it resources are limited)
3. Perkembangan fisik bumi saat ini telah merubah keadaan alam dan terus mengalami perubahan (Todays physical processes are modifying our landscape and have operated troughtout much of geologi time)
4. Di dalam bumi selalu terjadi kegiatan yang sebagian besar dapat membahayakan manusia (There have always been earth processes that are hazardous to people. These natural hazards must be recognized and avoided where possible and their theart to human life and property must be minimized)
5. Perencanaan yang sesuai dalam tata guna lahan dan air menciptakan keseimbangan antara perekonomian dan variabel lain seperti estetika (Land and water use planning must strive to obtain in balance between economic considerations and the less tangible variable such as aesthetics)
6. Dampak penggunaan lahan semakin menumpuk, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya (The effects of land use tend to be cumulative, and therefore we have an obligation to those who follow)
7. Komponen dasar dari lingkungan setiap orang adalah faktor geologi dan pemahaman lingkungan. Ini menyediakan landasan yang komprehensif daan pandangan dari ilmu bumi dan disiplin ilmu yang berhubungan (The fundamental component of every persons environment is the geologic factor, and understanding of this environment requires aboard based comprehension and appreciation of the earth siences and other related disciplines)
1.2 Permasalahan
Tujuan konsep dasar geologi lingkungan merupakan konsep yang lebih bersifat umum. Tidak semua konsep tersebut dapat diterapkan dalam suatu wilayah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk menjelaskan tujuh konsep dasar geologi lingkungan yang dimana dari ketujuh konsep tersebut mengidentifikasi adanya hubungan yang relevan dari kondisi alam indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuh Konsep Dasar Geologi Lingkungan
Tujuh konsep dasar terhadap pemahaman dan studi geologi lingkungan yakni:
Ø Konsep Pertama : Pada dasarnya bumi adalah sistem yang tertutup (The earth is essentially a closed system)
Suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian atau komponen sehingga membentuk suatu kelompok besar yang menjalankan suatu fungsi tertentu. Contohnya adalah sistem yang meliputi planet, vulkanik atau daur air. Sebagian besar sistem saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya adalah bumi, bumi merupakan sistem yang terdiri dari 4 komponen yaitu atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan litosfer. Komponen-komponen tersebut saling berpengaruh dan membentuk permukaan bumi ini. Setiap perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan berimbas pula pada bagian yang lain. Kecenderungan tersebut merupakan prinsip suatu kesatuan lingkungan.
Contohnya, apabila terjadi letusan gunung berapi, maka juga dapat mempengaruhi atmosfer, yaitu karena keluarnya gas vulkanik, dan selain itu juga akan berpengaruh pada komponen hidrosfer karena akan terjadi hujan pada daerah sekitarnya. Perubahan pada komponen biosfer dapat merubah kondisi lingkungan juga, dan kadang kondisi yang curam di daerah lereng dapat menyebabkan erosi atau tanah longsor. Hubungan-hubungan antar komponen bukanlah sesuatu yang acak, namun dapat dipelajari dengan mengidentifikasi setiap bagian, yaitu dengan mengetahui bagaimanakah komponen tersebut dapat mempengaruhi komponen yang lain serta pengaruhnya terhadap daerah sekitar. Contohnya adalah hidrosfer, daur atau siklus air laut yang merupakan pengaruh dari cahaya matahari sehingga terjadi evaporasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kadar air atau kelembaban atmosfer.
Kita sama-sama mengetahui bahwa bumi tidak statis tetapi lebih bersifat dinamis. Berkembangnya sistem yang membuat perubahan material dan energi. Terjadi perpindahan energi dari matahari ke bumi yang mempengaruhi proses-proses dalam kehidupan di bumi, selama matahari memancarkan energinya ke bumi. Hal ini menunjukkan bahwa bumi merupakan suatu sistem terbuka karena menerima energi dari luar bumi itu sendiri.
Namun, jika melihat daur alamiah yang terjadi di bumi itu sendiri, misalnya daur air dan batuan maka kita dapat berpikir bahwa bumi adalah suatu sistem tertutup karena adanya daur yang kontinu dari material-material yang ada di bumi itu. Misalnya, air laut akan mengalami daur/siklus hidrologi dimana air laut tersebut akan berubah menjadi uap air yang kemudian menjadi awan, dan kemudian turun kembali ke bumi sebagai hujan dan pada akhirnya mengalir lagi ke laut. Atau siklus batuan dimana batuan / sedimen pada akhirnya juga akan menjadi padat.
Oleh karena itu, meskipun nampaknya bumi ini merupakan suatu sistem terbuka terkait hubungannya dengan energi dan material, tetapi pada dasarnya bumi adalah suatu sistem tertutup dalam hubungannya dengan siklus atau daur alami.
Semakin banyaknya kebutuhan, menyebabkan terbatasnya jumlah sumber daya yang ada. Hal ini akan terus menerus bertambah karena adanya proses untuk tetap menjaga siklus atau daur alami. Misalnya, jika kita ingin menjaga sumber daya air di suatu daerah, kita harus mengetahui proses alami yang mengalirkan air bawah tanah dan juga air permukaan. Atau jika kita ingin berkonsentrasi pada bahaya dari pembuangan limbah kimia, maka kita harus mengetahui bagaimana hubungan antara prosedur pembuangan limbah dengan daur alami untuk memastikan bahwa tidak akan ada kontaminasi sehingga menjadi bahan kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjaga daur atau siklus alami dan kelangsungan setiap bagian dari siklus tersebut.
Ø Konsep Kedua : Bumi adalah satu-satunya tempat kehidupan manusia, tetapi sumber daya alamnya terbatas (The earth is the only suitable habitat we have and it resources are limited)
Bumi yang kita tempati ini merupakan satu-satunya tempat yang cocok untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya karena bumi didukung oleh kondisi yang memungkinkan untuk berlangsungnya kehidupan yaitu adanya air, udara (dalam hal ini adalah oksigen), suhu yang sesuai yang memungkinkan terjadinya kehidupan, adanya lapisan atmosfer yang komposisinya dapat mendukung adanya kehidupan, dan faktor-faktor lain serta segala sumber daya yang tidak dimiliki oleh planet ataupun tempat manapun di alam semesta ini.
Namun sayangnya, sumber daya yang ada di bumi ini baik yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui jumlahnya terbatas jika dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia yang semakin hari semakin bertambah. Dewasa ini, semakin banyak saja pihak-pihak yang melakukan pengekspolitasian sumber daya alam tanpa memperhatikan upaya pelestariannya. Hal ini adalah suatu hal yang sangat berbahaya karena dapat menjadi bumerang bagi manusia dan kehidupannya. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk yang dikaruniai akal harus dapat menjaga dan melestarikan sumber daya yang ada demi kelangsungan hidup dan kelangsungan bumi di masa mendatang.
Ø Konsep Ketiga : Proses-proses alam yang terjadi sekarang mengubah bentang alam yang telah tersusun selama periode geologi, baik secara alamiah maupun buatan (Todays physical processes are modifying our landscape and have operated troughtout much of geologi time. However the magnitudeand frequency of these processes are subject to natural and artificially induved change)
Proses-proses alam pada saat ini dapat dijadikan acuan/rujukan untuk mengetahui proses alam yang telah terjadi pada masa lampau, dan dapat dijadikan prediksi untuk proses alam yang akan terjadi di masa mendatang. Konsep tersebut adalah konsep dasar dari 'Teori Keseragaman' yang pertama kali dicetuskan oleh James Hudson pada tahun 1985 dan dinyatakan kembali oleh Charles Lyell pada awal abad ke-19 yang secara sederhana dapat dinyatakan sebagai 'The present is the key to past'.
Proses-proses perubahan yang dapat mengubah bentang alam ini dapat terjadi secara alamiah ataupun karena perbuatan manusia. Proses yang terjadi secara alamiah ini contohnya suatu lembah sungai karena terkena erosi secara terus-menerus dan berkesinambungan dapat berubah atau terangkat menjadi suatu puncak pegunungan. Atau suatu contoh nyata yaitu peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan suatu kesatuan daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di bumi pada saat ini, serta adanya fakta bahwa masing-masing lempeng tersebut mengalami pergerakan secara perlahan-lahan. Fenomena seperti ini dapat menjadi sukar dipastikan dengan teliti bila hal itu bukan prinsip kesergaman.
Selain dari proses alamiah, proses perubahan tersebut juga dapat berasal dari faktor aktivitas manusia. Namun, besarnya dampak yang ditimbulkan juga tergantung pada aktivitas itu sendiri. Pada dasarnya, efek dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu dapat dikatakan kecil dalam skala global, tetapi dalam skala lokal efek tersebut akan sangat terasa.
Ø Konsep Keempat : Selalu ada proses alam yang membahayakan dan mengancam kehidupan manusia (There have always been earth processes that are hazardous to people. These natural hazards must be recognized and avoided where possible and their theart to human life and property must be minimized)
Di bumi ini terkadang terjadi proses yang dapat membahayakan kehidupan manusia. Proses tersebut terjadi karena aktivitas alamiah bumi itu sendiri. Proses tersebut ada 2 macam, yaitu :
ü Proses eksogen : jika proses itu terjadi di permukaan bumi. Contohnya : erosi, banjir, cuaca, krisis air, dll.
ü Proses endogen : jika proses itu terjadi di dalam kerak bumi. Contohnya : aktivitas gunung berapi, gempa bumi, pergeseran lempeng, dll.
Proses-proses tersebut pada umumnya merugikan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus dapat memprediksi untuk meminimalkan ancaman yang ditimbulkan dari proses alam tersebut.
Ø Konsep Kelima : Perencanaan tata guna lahan dan penggunaan air harus diusahakan agar mendapatkan keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan penilaian estetika (Land and water use planning must strive to obtain in balance between economic considerations and the less tangible variable such as aesthetics)
Saat ini, pemandangan alam dapat dianggap sebagai sumber daya alam karena saat ini keindahan mempunyai nilai yang tinggi dalam kehidupan manusia disamping nilai-nilai vital lainnya. Pertimbangan faktor abstrak seperti estetika dewasa ini menjadi lazim, seperti halnya untung rugi. Namun, masih banyak proyek-proyek yang hanya didasarkan pada pertimbangan keuntungan, tanpa memperhatikan aspek lingkungan.
Pada kenyataannya memang sulit untuk menyelaraskan antara pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika. Salah satu cara menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika adalah dengan memperhatikan tahap-tahap berikut :
1. Mengatur skala tingkat ekonomi dengan menyamakan skala tingkat evolusi estetika
2. Mengembangkan metode kuantitatif, tentang analisis data yang diperoleh
3. Mengembangkan teknik pemetaan dan mengembangkan sumbar daya alam yang berestetika tersebut.
Ø Konsep Keenam : Efek dari penggunaan tanah sifatnya kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya (The effects of land use tend to be cumulative, and therefore we have an obligation to those who follow)
Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah-pindah. Mereka hidup bergantung kepada alam dengan mengumpulkan bahan makanan dari tumbuhan dan berburu hewan. Kemudian, seiring dengan bertambahnya populasi dan kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal, mereka mulai membuka daerah baru dan pada akhirnya mereka mengembangkan pertanian di daerah tersebut. Hal ini diikuti budaya bertempat tinggal secara menetap/ permanan. Hal ini merupakan contoh awal dari sebuah penggunaan lahan buatan yang mampu memodifikasi lingkungan alami.
Ini merupakan awal dari timbulnya masalah-masalah pembuangan limbah, polusi, erosi karena pembukaan lahan, dsb. Point yang terpenting dari seluruh proses pembangunan umat manusia adalah peningkatan permintaan pengolongan penggunaan tanah yang cenderung menjadi kumulatif seiring dengan waktu.
Ø Konsep Ketujuh : Komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan pemahaman terhadap lingkungannya membutuhkan wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang berkaitan (The fundamental component of every persons environment is the geologic factor, and understanding of this environment requires aboard based comprehension and appreciation of the earth siences and other related disciplines)
Lingkungan yang kita tempati ini berkaitan erat dengan ilmu geologi. Secara langsung ataupun tidak langsung, sadar atau tidak sadar, kehidupan kita dipengaruhi oleh proses-proses geologi. Untuk memahami tentang lingkungan kita yang kompleks ini diperlukan bantuan dari disiplin ilmu yang lain, seperti :
1. Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentang alam dan proses pembentukan permukaan bumi.
2. Petrologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan dan mineral.
3. Sedimentologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan sedimen.
4. Tektonik, adalah studi yang mempelajari proses terjadinya cekungan laut, gunung dan kenampakan struktur alam lainya.
5. Hidrologi, adalah studi yang mempelajari tentang permukaan dan subpermukaan air.
6. Pedologi, adalah studi yang mempelajari tentang tanah.
7. Geologi ekonomi, adalah aplikasi tentang penempatan dan pegujian tentang bahan mineral.
2.2 Konsep Dasar Geologi Lingkungan Yang Relevan Dengan Kondisi Indonesia
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan yang telah di jabarkan di atas pada dasarnya relevan untuk di terapkan secara umum. Namun dengan mengingat kondisi di indonesia yang labil, dari ketujuh konsep dasar tersebut yang paling relevan dengan kondisi geologi di indonesia adalah konsep kedua, empat dan lima.
A. Konsep Kedua Dalam Terapannya di Indonesia
“Bumi adalah satu-satunya tempat kehidupan manusia, tetapi sumber daya alamnya terbatas (The earth is the only suitable habitat we have and it resources are limited)”
Geografi memandang bumi sebagai habitat manusia yaitu tempat tinggal manusia. Habitat ini terdiri atas bingkai alami (physical setting) dan bingkai insani (human setting atau cultural setting). Jelas bahwa geografi tak hanya mempelejari aspek-aspek alami dari bumi saja, akan tetapi juga aspek-aspek manusiawi. Semua gejala manusiawi itu di pelajarinya dengan latar belakang lingkungan alam.
Sebenarnya yang ditempati oleh manusia sebagai tempat tinggal di permukaan bumi secara relatif lebih tipis dari pada kulit telur. Dari permukaan kulit itu ia dapat masuk ke dalam kulit (kegiatan pertambangan),dan dapat keluar (kegiatan penerbangan)serta dapat pula menyelami lautan. Permukaan bumi termasuk udara di atasnya, air samudra dan bagian di dalam bumi sejauh masih memungkinkan manusia hidup, itulah yang menjadi habitat manusia.
Habitat manusia itu terbentuk oleh koeksistensi (yakni beradanya secara berdampingan) berbagai unsur alam seperti iklim, tanah, air, batu, tanaman, hewan serta interelasi unsur –unsur tersebut.
Seperti yang kita ketahui, di bumi terdapat berbagai macam sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup. Pengertian sumber daya alam ini sendiri adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
Ø Sumber daya alam berdasarkan jenis :
a. sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
b. sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
Ø Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
a. sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
b. sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
c. sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
Ø Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya :
a. sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
b. sumber daya alam penghasil energy adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
Dari semua itu ada sumber daya alam yang keadaannya terbatas baik Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources). Sumber daya alam yang dapat diperbaharui setiap saat diusahakan manusia untuk selalu dapat mendukung kehidupan, walaupun menurun masih tetap dapat terus menghasilkan, tetapi pada suatu saat akan mencapai titik maksimum sehingga keadaannya tidak dapat diperbaiki lagi. Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui umumnya terdapat di dalam bumi yang terbentuk selama beberapa juta tahun yang lalu, dan sekarang ini digunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan hidup manusia, walaupun penggunaannya hanya sekali saja, apabila persediaannya di suatu tempat habis maka akan habis selamanya, sehingga harus mencari atau membelinya ke tempat lain yang masih memiliki persediaan.
Dengan demikian, persediaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui keadaannya serba terbatas dan tersebar tidak merata di berbagai tempat atau wilayah, sehingga terdapat wilayah yang memiliki sumber daya alam tertentu tetapi tidak memiliki sumber daya yang lain, atau suatu wilayah memiliki banyak sumber daya alam tetapi masing-masing jumlahnya terbatas. Misalnya: Saudi Arabia kaya dengan sumber minyak bumi, tetapi tidak memiliki sumber daya alam yang lain; Nauru kaya dengan fosfat tetapi tidak memiliki sumber daya alam lain; Indonesia banyak memiliki sumber daya alam, tetapi masing-masing cadangan di dalam bumi jumlahnya terbatas. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui keberadaannya untuk terus dapat dimanfaatkan tergantung pada kearifan manusia sendiri untuk mengelolanya, apabila dimanfaatkan secara sembrono dan merusak lingkungan tempat sumber daya alam tersebut, maka bukannya dapat diperbaharui malahan kehancuran yang akan didapatkan. Karena itu, jangan lupa bahwa alam memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengembalikannya, tergantung pada manusia untuk melestarikan alam dan lingkungannya.
Keterbatasan sumber daya alam yang dapat diperbaharui berdasarkan lokasi geografis menjadikan sebagai ciri dari wilayah yang bersangkutan, antara lain:
a. Kayu dan Rotan
Pulau-pulau penghasil kayu dan rotan terbesar berasal dari Kalimantan, Sumatera dan Papua, tetapi terdapat kayu yang menjadi ciri suatu wilayah, yaitu kayu eboni dari sulawersi; kayu cendana dari NTT, kayu besi (ulin) dari Kalimantan Timur. Kayu yang menjadi ciri wilayah tersebut tidak dikembangkan di daerah lain, menyebabkan hanya dari wilayah bersangkutanlah kayu tersebut berasal. Kebutuhan kayu untuk bahan bangunan, meubel, atau untuk peralatan lainnya tidak semuanya diperoleh oleh suatu wilayah, karena adanya keterbatasan kayu yang dimiliki oleh wilayah bersangkutan.
b. Sagu
Pohon sagu banyak terdapat di kepulauan Maluku dan Papua, sehingga sagu menjadi bahan makanan pokok penduduk di wilayah tersebut. Pohon sagu bukan berarti di wilayah atau pulau-pulau lainnya tidak ada tetapi hanya di Maluku dan Papua yang memiliki kebudayaan mengolah sagu, sehingga sagu menjadi ciri dari bahan makanan dari Maluku dan Papua.
c. Buah-buahan
Buah-buahan dapat menjadi ciri suatu wilayah, seperti jeruk bali, jeruk pontianak, marquisa dari Brastagi Sumatera Utara, kopi lampung, dukuh Palembang, dan lain-lain. Banyak juga buah-buahan menjadi ciri lokal seperti di Jawa Barat nanas dan rambutan dari Subang, kesemek dari Cikajang Garut, buah pala untuk manisan dari Sukabumi, mangga dari Indramayu, dan lain-lain.
d. Rempah-rempah
Rempah-rempah berfungsi sebagai bumbu dapur, banyak diusahakan dari berbagai wilayah, tetapi terbanyak dari Maluku, seperti biji pala, sedangkan lada putih banyak dihasilkan dari Lampung. Sejak jaman dahulu di awal kolonialisme bangsa-bangsa Eropa datang ke kepulauan kita, karena rempah-rempah yang saat itu diperlukan di Eropa, seperti bangsa Portugis, Belanda, dan Inggris.
e. Tembakau
Tembakau banyak di usahakan di Jawa Tengah bagian selatan, Yogyakarta, dan Jawa Timur termasuk Madura, jenis tembakau yang ditanam banyak digunakan sebagai bahan baku rokok kretek. Sedangkan yang ditanam di Deli digunakan sebagai bahan baku cerutu.
f. Cengkeh
Cengkeh banyak dimanfaatkan, sebagai campuran rokok kretek, minyak hasil penyulingan untuk obat gigi, cengkehnya dapat digunakan untuk bumbu membuat masakan atau kue. Tanaman cengkeh banyak di tanam di Minahasa Sulawesi Utara.
g. Kelapa dan Kelapa Sawit
Kelapa tumbuh di semua wilayah di Indonesia, tetapi hanya di manfaatkan untuk kepentingan wilayah bersangkutan, sedangkan yang diekspor dalam bentuk kopra banyak diusahakan di Sulawesi dan Maluku. Kelapa sawit ditanam sebagai tanaman perkebunan sebagai bahan baku minya goreng diusahakan di berbagai wilayah di Sumatera untuk dijadikan Crude Palm Oil (CPO) atau bahan setengah jadi untuk minyak goreng.
h. Garam
Pulau-pulau Indonesia dikelilingi oleh laut, tetapi tidak semua pantai dapat dijadikan pembuatan garam, karena harus memenuhi syaratsyarat tertentu untuk dapat diusahakan menjadi tambak garam yaitu kadar garam yang tinggi dan adanya budaya untuk pembuatan garam. Adapun syarat diusahakannya tambak garam sebagai berikut:
1. tidak terdapat sungai yang bermuara ke laut;
2. kurangnya curah hujan;
3. pemanasan sinar matahari yang kuat;
4. musim kemarau lebih panjang dari musim penghujan;
5. tidak terdapat arus laut menuju wilayah tersebut.
Apabila syarat tersebut terpenuhi, maka di wilayah pantai bersangkutan dapat dijadikan tambak garam. Penduduk yang banyak memiliki budaya pembuatan garam yaitu di Madura.
i. Beras
Penduduk Indonesia di Pedesaan banyak memiliki mata pencaharian sebagai petani dengan padi sebagai tanaman pokok, tetapi produksi beras nasional setiap tahun tidak dapat memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia, sehingga harus mengimpornya dari negara lain, terutama dari negara-negara yang berada di Asia Tenggara seperti Myanmar, Vietnam, dan Thailand. Wilayah di Indonesia sebagai penghasil beras terbesar yaitu dari P. Jawa dan Lampung. Walaupun demikian, di Jawa Barat terdapat pusat-pusat beras dengan kualitas baik yang merupakan ciri dari wilayah bersangkutan seperti beras Sumedang dengan nama beras jembar dan beras Cianjur dengan nama beras pandanwangi, hanya sayangnya beras ini tidak dikembangkan di daerah lain karena berumur panjang dan hasilnya di bawah IR pada satuan luas lahan yang sama.
j. Perikanan
Ikan di Indonesia jumlahnya melimpah tetapi hanya terkonsentrasi di berbagai tempat, misalnya untuk pusat perikanan laut di Bagan siapi-api pantai Timur Sumatera, pelabuhan perikanan samudera di Cilacap. Sedangkan perikanan air tawar di setiap daerah memiliki kolam ikan baik kolam empang ataupun kolam air deras, tetapi di Jawa Barat ikan ditanam pada jaring terapung di waduk Jatiluhur, waduk Cirata, dan Waduk Saguling.
k. Sapi
Sapi banyak diusahakan di Bali dan NTT, menyebabkan di wilayah sapi menjadi lambang status sosial dan menjadi pemasok kebutuhan sapi bagi wilayah-wilayah lain. Tetapi jumlah daging yang dibutuhkan oleh penduduk Indonesia setiap tahun tidak sebanding dengan jumlah sapi yang dihasilkan di wilayah tersebut, sehingga Indonesia banyak mengimpor sampai dari Australia.
B. Konsep Keempat Dalam Terapannya di Indonesia
“Selalu ada proses alam yang membahayakan dan mengancam kehidupan manusia (There have always been earth processes that are hazardous to people. These natural hazards must be recognized and avoided where possible and their theart to human life and property must be minimized)”
Berbagai bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan geologi lingkungan. Menurut UU No. 24 tahun 2007 mendefinisikan bencana sebagai “peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusiasehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis”. Sementara Asian Disaster Preparedness Center (ADPC) mendefinisikan bencana dalam formulasi “The serious disruption of the functioning of society, causing widespread human, material or environmental losses, which exceed the ability of the affected communities to cope using their own resources” (Abarquez & Murshed, 2004).
Definisi bencana seperti dipaparkan diatas mengandung tiga aspek dasar, yaitu terjadinya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard), peristiwa atau gangguan tersebut mengancam kehidupan, penghidupan, dan fungsi dari masyarakat dan ancaman tersebut mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan masyarakat untuk mengatasi dengan sumber daya mereka.
Bencana dapat terjadi, karena ada dua kondisi yaitu adanya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard) dan kerentanan (vulnerability) masyarakat. Bila terjadi hazard, tetapi masyarakat tidak rentan, maka berarti masyarakat dapat mengatasi sendiri peristiwa yang mengganggu, sementara bila kondisi masyarakat rentan, tetapi tidak terjadi peristiwa yang mengancam maka tidak akan terjadi bencana.
Ø Jenis-Jenis Bencana:
Bencana terdiri dari berbagai bentuk. UU No. 24 tahun 2007 mengelompokan bencana kedalam tiga kategori yaitu:
a. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
b. Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
c. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompokatau antar komunitas masyarakat, dan teror.
Ethiopian Disaster Preparedness and Prevention Commission (DPPC) mengelompokkan bencana berdasarkan jenis hazard, yang terdiri dari:
· Natural hazard. Ini adalah hazard karena proses alam yang manusia tidak atau sedikit memiliki kendali. Manusia dapat meminimalisir dampak hazard dengan mengembangkan kebijakan yang sesuai, seperti tata ruang dan wilayah, prasyarat bangunan, dan sebagainya.
· Human made hazard. Ini adalah hazard sebagai akibat aktivitas manusia yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hazard ini mencakup:
a) Technological hazard sebagai akibat kecelakaan industrial, prosedur yang berbahaya, dan kegagalan infrastruktur. Bentuk dari hazard ini adalah polusi air dan udara, paparan radioaktif, ledakan, dan sebagainya.
b) Environmental degradation yang terjadi karena tindakan dan aktivitas manusia sehingga merusak sumber daya lingkungan dan keragaman hayati dan berakibat lebih jauh terganggunya ekosistem.
c) Conflict adalah hazard karena perilaku kelompok manusia pada kelompok yang lain sehingga menimbulkan kekerasan dan kerusakan pada komunitas yang lebih luas.
Contoh yang ada di Indonesia Berbagai bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan geologi lingkungan, seperti gempa bumi dan tsunami telah melanda bumi pertiwi ini. Bencana tsunami yang terjadi di Aceh misalnya, yang terjadi hari telah merenggut nyawa ribuan penduduk setempat. Gelombang tsunami ini terjadi karena adanya gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,8 Skala Richter dimana pusat gempanya diperkirakan ada pada kedalaman 20 km di bawah laut, pada posisi 2,9 Lintang Utara (LU) - 96,6 Bujur Timur (BT), sekira 149 km sebelah selatan Meulaboh, NAD. Gempa bumi ini tidak hanya dirasakan di Indonesia saja, tetapi juga di negara-negara tetangga, seperti Sri Lanka, Malaysia, Thailand, India, Bangladesh, dan Maladewa.
Contoh lain adalah terjadinya gempa bumi di Kepulauan Nias pada senin malam tanggal 28 Maret 2005 yang lalu. Gempa bumi dengan kekuatan sebesar 8,7 skala Richter ini telah memporakporandakan daerah itu. Gempa ini juga telah merenggut banyak nyawa manusia, yang sebagian besar tewas terkena atau tertimbun reruntuhan bangunan yang ‘ambruk’ oleh gempa tersebut. Untungnya, walaupun kekuatannya sangat besar, gempa ini tidak menimbulkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami memang tidak muncul dalam kejadian gempa di Nias karena mekanismenya juga memang sedikit lain. Gempa Nias terjadi karena ada subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia yang memang aktif dan bisa mengakumulasi energi di sekitar pantai barat Sumatera, sehingga bisa menimbulkan gempa di segmen Andaman sampai ke utara ke Mentawai dan Nias dan sekitarnya. Pusat gempa berada dalam Zona Benioff atau Zona Sibdauksi, dengan episentrum di koordinat 2,09 derajat Lintang Utara (LU) dan 97,02 derajat Bujur Timur (BT) dan kedalaman relatif dangkal 30 km yang sangat berpotensi merusak, dan merupakan gempa bumi utama yang akan diikuti dengan gempa bumi susulan.
Di Indonesia banyak dijumpai titik-titik pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua. Indonesia juga dikelilingi oleh dua sirkum pegunungan, yaitu sirkum mediteran dan sirkum pasifik serta banyak diliputi oleh daerah potensial gempa bumi. Selain itu, di negara ini juga masih banyak ditemui gunung-gunung berapi yang masih aktif dan saat ini mulai menunjukkan keaktifannya, contohnya anak gunung Krakatau dan gunung Tangkuban Perahu.
Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai macam potensi alam yang menjanjikan seperti minyak bumi, batu bara, gas alam, serta barang tambang lainnya tetapi sekaligus juga memiliki banyak potensi gejala alam yang dapat menimbulkan kerugian jika menimpa manusia seperti gempa bumi, gelombang tsunami, gunung meletus dan sebagainya.
C. Konsep Kelima Dalam Terapannya di Indonesia
“Perencanaan tata guna lahan dan penggunaan air harus diusahakan agar mendapatkan keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan penilaian estetika (Land and water use planning must strive to obtain in balance between economic considerations and the less tangible variable such as aesthetics)”
Di Indonesia tata guna lahan dan air belum tercipta antara keseimbangan ekonomi dan variabel lain, yaitu estetika.
Konsep tata guna air dan lahan di Indonesia cenderung menitikberatkan keuntungan ekonomi. Hal ini mengakibatkan tata guna lahan di Indonesia mengesampingkan variabel lainnya. Pada perencanaan tata guna lahan dan air yang baik seharusnya tetap mempertimbangkan variabel lainnya. Pada perecanaan tata guna lahan dan air yang baik seharusnya tetap mempertimbangkan variabel lainnya dengan mencari alternatif yang memaksimalkan kondisi yang menguntungkan bagi semua aspek .
Saat ini, pemandangan alam dapat dianggap sebagai sumber daya alam karena saat ini keindahan mempunyai mempunyai nilai yang tinggi terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Pertimbangan faktor abstrak seperti estetika telah menjadi sesuatu yang umum, sepertihalnya untung rugi. Hal ini terlihat dari banyaknya proyekyang hanya melihat pada pada pertimbangan keuntungan saja tetapi tidak pernah memperhatikan aspek lingkungan. Penggunaan tata lahan yang tidak sesuai dengan kondisi lahan dapat mengakibatkan kondisi lahan tidak seimbang banyak bangunan gedung-gedung mewah yang berdiri tegak di kota-kota besar di Indonesia yang tidak sesuai dengan proporsinya dan kondisi lahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bumi sebagai tempat yang cocok bagi manusia dengan segala sumber daya didalamnya berperan penting dalam hubungannya dengan makhluk hidup lain, saling terkait dan berpengaruh baik hal itu dirasakan keberadaanya maupun resiko yang akan ditanggung manusia sebagai akibat dari ulah mereka sendiri maupun proses alam.
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan diatas pada dasarnya relevan untuk diterapkan secara umum. Mengingat keadaan geologi wilayah indonesia yang cukup labil, dari ketujuh konsep dasar geologi lingkungan tersebut, yang paling relevan untuk saat ini adalah konsep kedua, keempat dan kelima.
B. Saran
Setelah mempelajari dan menganalisa ketujuh konsep dasar geologi lingkungan tersebut, maka dapat kita proleh beberapa saran untuk layaknya bisa diterapkan oleh manusia yang mendiami buni :
1. Terdapat proses bumi yang membahayakan manusia. untuk itu, manusia perlu waspada dan berusaha mengantisipasinya
2. Indonesia memiliki beraneka ragam sumberdaya yang dapat di manfaatkan, sekaligus juga memiliki wilayah-wilayah yang rawan menimbulkan masalah geologi lingkungan.oleh karena itu kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan guna menjaga diri dari dari bahaya lingkungan yang setiap saat dapat membahayakan jiwa.
Daftar Pustaka
Asfi, nuskhiya. 2011. Geologi Lingkungan.
http://www.scribd.com/doc/58229041/karya-ilmiah/ Diunduh pada tanggal 13 Maret 2012
kusumaningtyas, diyah. 2011. 7 Kosep Geologi Lingkungan.
http://tyastyos.blogspot.com/2011/04/7-konsep-geologi-lingkungan.html/ Diunduh pada tanggal 13 maret 2012
wahyuancol. 2008. Konsep Sistem Bumi.
http://wahyuancol.wordpress.com/ 200 8/06/11/konsep-sistem-bumi/ di unduh pada tanggal 13 Maret 2012
0 komentar:
Posting Komentar